Site icon Kampussemarang.com

Teliti Tentang Teori Sociocultural pada Service-Learning Approach:Dosen SV Undip Peroleh Beasiswa S3 di Inggris 

SEMARANG (kampussemarang.com)-  Girindra Putri Ardana Reswari S.Pd MSc bergabung dengan Sekolah Vokasi Undip sejak 2018 sebagai dosen D3 Bahasa Inggris yang kemudian menjadi D4 Bahasa Asing Terapan pada tahun 2019. Pada perjalanannya, dirinya mengampu mata kuliah terkait English for Specific Purposes (ESP) seperti English for Tourism, English for Customer Service, English for Tour Guiding, English for Business Communication, dan lain-lain.

Pada tahun 2021, Girindra Putri Ardana Reswari mendapatkan kesempatan untuk melakukan studi lanjut kembali ke UK (Inggris ) untuk program S3 (PhD) in Applied Linguistics di University of Essex dengan beasiswa dari Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), setelah sebelumnya merupakan lulusan Master of TESOL (Teaching English to Speakers of Other Languages) dari Queen’s University Belfast UK di tahun 2017.

“Penelitian PhD saya adalah mengenai studi kasus mediasi dari teori sociocultural pada Service-Learning approach untuk meningkatkan kemampuan komunikatif pada pembelajar bahasa Inggris untuk tujuan khusus (ESP)” ujar Girindra, panggilan akrab Girindra Putri Ardana Reswari.

Penelitian yang dia kerjakan dipilih berdasarkan teori terdahulu dan praktik di lapangan bahwa pembelajar ESP membutuhkan lingkungan pembelajaran yang mendukung kemampuan komunikatif yang berbeda dari pembelajaran Bahasa Inggris pada umumnya. Mereka membutuhkan pengalaman komunikatif yang profesional yang sesuai dengan diskursus, terminologi, dan aspek2 lain berkait dengan target tujuan masa depan kerja. Service-Learning Approach merupakan pembelajaran di mana mahasiswa akan turun ke lapangan untuk menerapkan teori dan ilmu yg mereka dapatkan di kelas untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang nyata di dunia industri atau masyarakat terkait.

Hal ini sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh pemerintah sejak 2021 yang secara fundamental bertujuan untuk mengubah industri pendidikan tinggi melalui “emancipated learning,” yang membutuhkan inovasi, kreativitas, dan kerja sama antar semua pihak. Program ini diharapkan dapat menjadi peluang untuk mengurangi jarak antara industri dan sektor sosial, universitas dan komunitas akademis yang lebih luas.

Perubahan kebijakan ini memberikan tantangan pada industri, masyarakat umum, dan lingkungan akademis untuk menjawab tantangan kesulitan dalam menciptakan program peningkatan kapasitas manusia yang memenuhi persyaratan tenaga kerja modern. Untuk memenuhi tingkat kompetensi yang dibutuhkan oleh tenaga kerja modern di Indonesia, pergeseran penekanan ke arah kolaborasi yang lebih kuat antara pendidikan dan pelatihan kejuruan dan sektor yang mereka tuju sangat diperlukan.

Oleh karena itu, penelitian tentang Service-Learning sebagai salah satu pendekatan yang berpotensi memediasi mahasiswa dalam menerapkan dan mengembangkan pengetahuan mahasiswa dengan memecahkan masalah bersama industri dan masyarakat terkait menjadi sangat penting.

“Memasuki tahun terakhir PhD saya, besar harapan saya bahwa pada akhirnya penelitian saya dapat memberikan kontribusi teoritis ataupun praktikal terhadap dunia pembelajaran Bahasa Inggris untuk tujuan khusus (ESP)” tandas perempuan alumni S1 Pendidikan Bahasa Inggris S1 Unnes ini. (Ks01)