Site icon Kampussemarang.com

Generasi Z Hadapi Tantangan dan Peluang Dalam Manajemen Keuangan 

Fitria

SEMARANG (kampussemarang.com)- Generasi Z merupakan generasi pertama yang tumbuh dengan teknologi digital. Generasi Z ini berada pada rentang kelahiran 1990 hingga awal 2010. Hal tersebut menunjukkan bahwa generasi Z ini tentunya akrab dengan internet, media sosial, dan berbagai jenis aplikasi yang memudahkan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari termasuk aplikasi keuangan.

Namun, walaupun akses terhadap informasi keuangan mudah dijangkau, strategi manajemen keuangan tetap menjadi tantangan bagi generasi saat ini termasuk generasi Z. Salah satu tantangan utama bagi Gen Z adalah sifat konsumtif yang tidak terkendali.

Sifat konsumtif ini diartikan sebagai sifat yang mendorong seseorang menuruti gaya hidup mewah sehingga menyebabkan pembelian berlebih dan tidak sesuai kemampuan.

Selain itu, kemudahan kredit yang ditawarkan pada produk kartu kredit membuka peluang yang besar untuk melakukan utang dengan mudah. Tanpa manajemen keuangan yang baik, hal tersebut dapat menjerumuskan manusia ke ranah yang merugikan.

Nisa Amelia Wulandari, mahasiswa manajemen keuangan Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus ) berpendapat bahwa manajemen keuangan merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena dapat membantu mengelola keuangan dengan baik.

“Bagi saya seorang mahasiswa, sebenarnya manajemen keuangan belum sepenuhnya dapat berjalan karena masih terlalu memikirkan kesenangan belaka. Namun di sisi lain, dengan saya sebagai mahasiswa manajemen keuangan ada beberapa hal positif yang dapat saya terapkan seperti pengalokasian uang sesuai tingkat urgensinya, penggunaan uang dan tabungan” ujar Nisa saat melontarkan gagasannya pada sebuah diskusi terbatas di kampus  Unimus, Senin (9/9/2024).

Nisa mengakui, walaupun terkadang dirinya masih sempat berfokus dalam memenuhi keinginannya untuk membeli beberapa hal yang seharusnya dapat tidak dibeli, dirinya dapat mengendalikan diri  dengan sedikit ilmu literasi keuangan yang dipelajari.

Hal tersebut membuat dirinya berfikir bahwa literasi keuangan memiliki peran penting dalam membantu untuk menjalankan manajemen keuangan dengan baik terutama dari mahasiswa.

Mahasiswa dapat memperoleh ilmu literasi keuangan dari berbagai sumber termasuk media elektronik yang tengah berkembang saat ini, banyak platform yang sudah memberikan penjelasan mengenai manajemen keuangan, investasi, dan pengelolaan tabungan.

Senada, menurut Nairufar Rahmatika Riswandi yang juga mahasiswa manajemen keuangan Universitas Muhammadiyah Semarang mengungkapkan sekarang ini perhatian Gen Z terhadap manajemen keuangan masih sangat rendah karena dari perubahan zaman yang sekarang ini makin maju, keperluan anak jaman sekarang atau Gen Z ini juga sangat banyak.

Bahkan mereka selalu mengikuti trend yang ada tanpa memikirkan kebutuhan mereka. Mereka hanya mengikuti trend apapun dan mereka akan membeli sesuatu yang mereka tidak terlalu butuh, itu lah yang menjadikan mereka tidak mampu mengontrol manajemen keuangan.

Dampaknya bagi mereka jika sudah kehabisan uang mereka atau bahkan tabungan mereka, mereka akan berusaha meminjam ke pinjaman online atau bahkan mereka menjual atau menggadaikan kebutuhan penting/barang berharga mereka.

Tentunya terdapat hal positif yang dapat diambil Gen Z dari adanya perkembangan teknologi ini. Dengan keunggulan Gen Z yang dapat mudah memahami teknologi dapat menciptakan kemudahan dalam transaksi keuangan seperti fintech. Hal tersebut akan membantu dalam melakukan kegiatan menabung, berinvestasi, dan mengelola keuangan dengan mudah melalui media digital.

Aplikasi tersebut dapat berupa dompet digital, platform investasi, dan alat perencanaan keuangan yg dapat membantu menciptakan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan manajemen. Literasi keuangan menjadi hal yang penting dalam proses pengelolaan keuangan bagi mahasiswa.

Sayangnya, masih terdapat Gen Z yang kurang mendapatkan edukasi mengenai keuangan sehingga menyulitkan Gen Z dalam melakukan manajemen keuangan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan peningkatan literasi keuangan melalui pendidikan formal dan pemberian informasi yang luas melalui teknologi digital.

Pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta memiliki peran penting dalam perkembangan Gen Z menghadapi tantangan keuangan.

Pada akhirnya, Gen Z berada pada keadaan menarik dalam manajemen keuangan. Mereka menghadapi tantangan risiko yang tidak dialami oleh generasi sebelumnya karena adanya faktor perkembangan teknologi, namun mereka memiliki kesempatan untuk melewati nya dengan lebih baik. Dengan pendekatan yang tepat, Gen Z dapat membangun fondasi keuangan yang kuat, yang mampu mendorong menuju masa depan yang lebih stabil.

Sementara itu pula, menurut Fitria Ramadhani, yang juga mahasiswa Manajemen Keuangan Universitas Muhammadiyah Semarang mengatakan Gen Z menghadapi banyak tantangan di dalam manajemen keuangan yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, ketidakpastian ekonomi, dan perubahan sosial yang cepat.

“Mereka juga harus menghadapi biaya hidup yang terus meningkat, ketidakpastian dalam pekerjaan, dan tekanan untuk mengikuti gaya hidup yang seringkali mahal. Namun, mereka juga memiliki keuntungan karena mereka memiliki akses yang luas ke teknologi yang dapat membantu mereka untuk menghemat lebih banyak uang” ujar Fitria.

Lebih lanjut menurut Fitria, mereka dapat merencanakan keuangan, menabung, dan berinvestasi dengan lebih bijak dan efisien dengan bantuan berbagai alat digital dan informasi finansial yang tersedia untuk mereka.

“Untuk mencapai kesuksesan, Generasi Z harus memiliki pemahaman yang kuat tentang keuangan, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan, dan keberanian untuk memanfaatkan peluang investasi yang tersedia” tandas Fitria. (Ks01)