Kebidanan Unimus Gelar Pelatihan KKMN

Dekan Fikkes (3 dari kanan) saat membuka pelatihan

SEMARANG (Kampussemarang.com) – Pendarahan , preeklamsi atau keracunan kehamilan serta infeksi merupakan tiga besar kasus penyumbang tertinggi kematian ibu. Sehingga tenaga kesehatan (nakes) khususnya bidan harus memiliki skill yang baik di bidang kegawatdaruratan tiga hal tersebut.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Prodi Kebidanan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan (Fikkes) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus ) Bdn Erna Kusumawati SST MKes dan Ketua Panitia pelatihan KKMN Ariani Lutfitasari SSIT MKep

kepada pers Jumat (2/8/2024) di sela sela Pelatihan KKMN (Kewaspadaan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal).

Pelatihan yang dibuka oleh Dekan Fikkes Dr Ali Rosidi tersebut berlangsung selama seminggu mulai Senin (29/7-2/8) dengan instruktur dari tim Ambulan Gawat Darurat 118 dan tim dosen Kebidanan Fikkes Unimus. Dua hari pertama dilakukan secara online dan 3 hari berikutnya praktek secara offline di kampus Unimus.

“Pelatihan ini sesuai visi misi kebidanan Unimus menghasilkan output mahasiswa yang terampil dalam Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal.Yang dihasilkan dari kegiatan ini, mahasiswa akan lebih terampil dan tentunya siap nantinya kalau mereka mendapatkan kasus-kasus kegawat daruratan baik ibu maupun anak” ujar Erna Kusumawati.

Apa yang diajarkan dalam pelatihan ini, ujar Erna, sesuai yang ada di lapangan. Misalnya cara menangani terjadinya pendarahan pada ibu setelah persalinan atau misalnya pada saat persalinan. Atau ada bayi yang tidak segera menangis segera setelah lahir. Juga dilatih tentang manajemen komplain atau bagaimana cara berkomunikasi secara baik kalau ada komplain pasien.

“Misal ada pasien yang membutuhkan informasi dan kita pun sebagai tenaga kesehatan juga harus memberikan pelayanan terbaik dan jangan sampai komunikasi antara tenaga kesehatan dengan pasien itu tidak nyambung, sehingga nanti takut adanya salah komunikasi” ujar Erna.

Lebih lanjut menurut Erna Kusumawati, materi pelatihan yang lain antara lain penerapan buku Kesehatan Ibu dan Anak yang terbaru. Kemudian juga penanganan pada hipertensi dalam kehamilan, karena kasus-kasus preeklampsi (keracunan kehamilan) sekarang juga meningkat, pada para ibu hamil dengan tanda seperti tekanan darahnya jadi tinggi, kemudian di dalam urinnya mengandung protein, dan kemungkinan ada bengkak.

Ketua Panitia pelatihan KKMN Ariani Lutfitasari SSIT MKep menyampaikan pelatihan diikuti 40 mahasiswa D3 Kebidanan dan mahasiswa Profesi Bidan. (Ks01)

About Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Program Bisnis PGN Optimalkan Peran Strategis Gas Bumi dan Ekonomi Hijau Sejalan Asta Cita Prabowo-Gibran

JAKARTA (kampussemarang.com)– Sebagai Subholding Gas PT Pertamina Persero, dua jalur pengembangan bisnis PT Perusahaan Gas ...