LABU KUNING PANGAN LOKAL YANG SEHAT DAN KAYA ZAT GIZI

Opini

Oleh:

Dr Nurrahman

Dosen Universitas Muhammadiyah Semarang

PERKEMBANGAN ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat telah membentuk masyarakat yang modern. Seiring dengan padatnya kesibukan dalam beraktivitas sehari-hari menyebabkan pola hidup dan kecenderungan masyarakat modern saat ini yang menuntut makanan dan minuman yang siap saji dan praktis namun tetap mempertahankan nilai gizi, kualitas, keamanannya, dan dapat memberikan manfaat kesehatan, seperti mengatasi diabetes, mencegah kanker dan lain-lain.

Industri pengolahan pangan dewasa ini cenderung memperkaya dan memodifikasi produk pangan fungsional yang diketahui dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh. Produk pangan lokal sangat berpotensi untuk diolah sebagai pangan fungsional, hal ini diiringi dengan hasil-hasil penelitian ilmiah berkenaan dengan manfaat atau khasiat dari produk-produk pangan lokal seperti anti kanker, anti alergi, aktivitas antioksidan, kecerdasan, kegemukan, dan efek pada sistem hormon.

Labu kuning (Curcubita moschata Durch) merupakan salah satu jenis buah yang tinggi akan karotenoid. Daging buah labu kuning berwarna kuning banyak mengandung karbohidrat pada bagian tengah buah labu kuning terdapat biji yang diselimuti lendir dan serat. Biji ini berbentuk pipih dengan kedua ujungnya yang meruncing dan rasanya manis. Labu kuning dikenal dengan sebutan labu parang (Jawa Barat), Labu (Jawa Tengah), Pumpkin (Inggris). Tanaman labu kuning ini sangat mudah tumbuh dan tidak memerlukan perawatan yang rumit, sehingga dapat diproduksi dalam skala besar. Tanaman labu kuning adalah jenis tanaman sayuran yang menjalar, serumpun dengan tanaman melon, blewah, dan semangka.

Labu kuning merupakan buah dari tanaman labu kuning mempunyai nama latin Cucurbita moschata Durch, adalah tanaman menjalar dengan penampakan melintang batang berbentuk segi lima dari keluarga labu-labuan atau Cucurbitaceae.  Ada lima jenis (spesies) labu kuning yang dikenal, yaitu, Cucurbita ficifolia Bouche, Cucurbita pipo L, Cucurbita mixta, Cucurbita maxima Duchenes, dan Cucurbita moschata Duchenes. Kelima spesies cucurbita tersebut  dinamakan labu kuning (waluh) karena mempunyai ciri-ciri yang hampir sama.

Labu kuning yang banyak ditanam oleh petani di Indonesia dari jenis: Bokor atau cerme dengan ciri buah berbentuk bulat pipih; Kelenting,  dengan ciri buah berbentuk bulat lonjong; dan Ular, dengan ciri buah panjang ramping. Warna daging buah ketiganya berwarna kuning. Daging buah berwarna kuning, tebal sekitar 3-5 cm dan rasa agak manis. Bobot buah rata-rata 1-5 kg bahkan sampai 15 kg. Ada  empat jenis labu kuning yang diperoleh dari Ampel Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.

Buah labu kuning mempunyai kulit sangat tebal dan keras, sehingga dapat berfungsi sebagai penghalang laju respirasi maupun penguapan (evaporasi). Hal ini yang menyebabkan labu kuning memiliki daya simpan yang lama dibanding buah-buahan lainnya. Buah labu kuning dapat diolah menjadi berbagai macam produk olahan makanan yang menyehatkan karena kandungan karbohidrat yang tinggi, kaya akan vitamin A dan C, serta mineral berupa Ca, Fe, dan Na.

Labu kuning juga mengandung inulin dan serat pangan yang sangat diperlukan untuk pemeliharaan kesehatan. Daging buah labu kuning antara lain dimanfaatkan sebagai campuran saus tomat, diawetkan dalam bentuk kering (produk awetan kering), dimasak sebagai sayur atau kolak, diolah menjadi dodol, jam / selai, cake, manisan (basah dan kering), sirup, dan jelly.

Bagian kedua yang bisa dimanfaatkan dari labu kuning adalah biji. Biji biasanya digunakan sebagai bahan kuaci. Untuk memberikan nilai tambah dan ragam olahan yang lainnya, labu kuning bisa dimanfaatkan untuk diolah menjadi sup labu kuning instan.

Labu kuning memiliki kandungan zat gizi yang cukup lengkap seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Kandungan karbohidratnya cukup tinggi, sehingga labu kuning dapat menjadi sumber  karbohidrat yang sangat potensial dan harganya pun terjangkau oleh masyarakat yang membutuhkannya. Labu kuning segar jenis Bokor dengan kadar air 85,51% memiliki kadar protein 2,02%, kadar lemak 0,064%, kadar abu 0,63%, kadar karbohidrat 11,77% dan kadar serat 3,17%.  Labu kuning juga mengandung vitamin dan mineral, antara lain vitamin A, vitamin C, vitamin E, riboflavin, potassium, copper, manganese, thiamine, vitamin B-6, asam folat, asam pantothenat, niasin, besi, magnesium dan phosphor.

Bagian dari labu kuning yang mempunyai nilai gizi penting ada pada buahnya. Mengkonsumsi labu kuning diyakini memiliki manfaat bagi kesehatan, manfaat tersebut antara lain: labu kuning mengandung antioksidan, seperti alpha-karoten, beta-karoten dan beta-cryptoxanthin yang mampu menangkal radikal bebas, Senyawa lain pada labu kuning yang bersifat antioksidan antara lain vitamin C, vitamin E dan fenol; labu kuning mengandung nutrisi seperti vitamin C, provitamin A, Vitamin E, zat besi dan asam folat yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh; kandungan provitamin A dalam labu kuning bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata; labu kuning rendah kalori dan tinggi serat sehingga baik untuk menurunkan berat badan; dan labu kuning tinggi potasium, vitamin C dan serat yang  dikaitkan dengan manfaat menjaga kesehatan jantung. Labu kuning sangat baik bagi kesehatan karena memiliki sifat anti bakteri, anti obesitas, anti diabet dan anti kanker.

Warna kuning pada daging buah labu kuning berasal dari ß-karoten. Untuk memperoleh  ß-karoten, dengan cara melarutkan ke dalam petroleum eter. Petroleum eter berwarna kuning menunjukkan ß-karoten telah terekstrak. Warna kuning pada labu kuning menunjukkan adanya senyawa β-karoten dan dapat digunakan sebagai salah satu bahan pangan untuk menambah kebutuhan β-karoten harian. Buah labu kuning kaya akan (-karoten yang dapat berperan sebagai  antioksidan, β-karoten merupakan salah satu jenis karotenoid. Disamping mempunyai aktivitas biologis sebagai provitamin-A, pada konsentrasi rendah juga dapat berperan sebagai antioksidan yang efektif. ***